SAWAHLUNTO KOTA TAMBANG BATU BARA
Sawahlunto yang dikenal sebagai kota tambang batu bara, banyak meninggalkan sejarah, bak itu peristiwa-peristiwa tentang masyarakat tambang dan berupa bangunan peninggalan Belanda. Peristiwa sejarah yang terjadi di Sawahlunto merupakan peristiwa yang terjadi antara buruh tambang batu bara sama Belanda, dan tentang kehidupan masyarakat masayarakat Sawahlunto.
Sehubungan dengan sejarah tambang batu bara itu, maka dalam hal ini pemerintah Sawahlunto menjadikan kota yang banyak menyimpan sejarah-sejarah masyarakat orang Sawahlunto. Pemerintah Sawahlunto menampilkan bukti-bukti sejarah berupa foto-foto penambang batu bara. Kota Sawahlunto merupakan kota bersejarah. Di kota Sawahlunto kita bisa melihat museum ransoem, museum kereta api, museum lubang mbah soero dll. Kota Sawahlunto merupakan kota objek wisata yang bnyak dikunjungi oleh para touris. Kota sawahlunto merupakan kota objek wisata yang bnyak dikunjungi banyak Negara. Objek wisata yang dapat kita kunjungi di antaranya.
1. Meseum ransoem
Meseum ransoem adalah tungku raksasa, yang bisa memasaka makanan untuk 5.000 orang jiwa di saat itu. Para buruh makannya disana, meseum ransoem terletak dekat pusat Kota Sawahlunto. Disana masih tersimpan barang-barang bersejarah, seperti, alat-alat memasak di masa itu. dan juga terdapat pakain-pakaian adat orang Sawahlunto. Sawahlunto juga disebut kota arang.
2. Meseum Kereta Api
Meseum kereta api adalah alat trnsportasi pengangkutan batu bara di waktu itu. Para buruh di paksa membuat rel kereta api diwaktu itu, mereka dipaksa untuk bekerja tanpa diberi imbalan seperti gaji dan sebagainya.
3. Meseum Lubang Mbah Suro
Lubang Tambang Mbah Soero adalah salah satu objek wisata sejarah yang terletak di kelurahan Tanah Lapang, Lembah Segar, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Indonesia. Terowongan sepanjang 185 meter ini dibangun pada masa Pemerintahan Hindia Belanda, tahun 1898.
Lubang Mbah Soero adalah orang jawa yang di tugaskan menjadi pengawal diwaktu itu, beliau komandan orang rantai di masa itu. Maksudnya orang rantai disini adalah orang yang bekerja dilubang batu bara itu dipasangkan rantai di kakinya dan tangannya, pas di dalam lubang batu bara, rantai tangannya dilepas kecuali rantai kakinya. Orang rantai tersebut di jadikan buruh kerja paksa di masa itu, mereka tidak diberi upah atau imabalan seperti uang, mereka Cuma di beri makan. Kalau kita mengingat atau mengulang lagi sejarah Indonesia di masa penjajahan Belanda sungguh menyedihkan. Sebagai anak bangsa Indonesia marilah kita bangkitkan rasa kepedulian terhadap bangsa ini. Terutama terhadap peninggalan sejarah-sejarah yang begitu banyak ilmu pengetahuannya.
keadaan didalam lubang mbah suro
0 komentar:
Posting Komentar